BAB FARDLU-FARDLUNYA MANDI

BAB FARDLU-FARDLUNYA MANDI
(Fasal) fardlunya mandi ada tiga perkara.
‏( ﻓَﺼْﻞٌ ‏) ﻭَﻓَﺮَﺍﺋِﺾُ ﺍﻟْﻐُﺴْﻞِ ﺛَﻠَﺎﺛَﺔُ ﺃَﺷْﻴَﺎﺀَ ‏)
Salah satunya adalah niat. Maka orang yang junub niat menghilangkan hadats jinabah, menghilangkan hadats besar atau niat-niat sesamanya.
Sedangkan untuk
wanita haidl dan wanita nifas, niat menghilangkan hadats haidl atau hadats nifas.
ﺃَﺣَﺪُﻫَﺎ ‏( ﺍﻟﻨِّﻴَّﺔُ ‏) ﻓَﻴَﻨَﻮِﻱ ﺍﻟْﺠُﻨُﺐُ ﺭَﻓَﻊَ ﺍﻟْﺠِﻨَﺎﺑَﺔِ ﺃَﻭِ ﺍﻟْﺤَﺪَﺙِ ﺍﻟْﺄَﻛْﺒَﺮِ ﻭَﻧَﺤﻮَ ﺫَﻟِﻚَ . ﻭَﺗَﻨْﻮِﻱ ﺍﻟْﺤَﺎﺋِﺾُ ﻭَﺍﻟﻨُّﻔَﺴَﺎﺀُ ﺭَﻓْﻊَ ﺣَﺪَﺙَ ﺍﻟْﺤَﻴْﺾِ ﺃَﻭِ ﺍﻟﻨِّﻔَﺎﺱِ .
Niat yang dilakukan harus besertaan dengan awal kefardluan, yaitu awal bagian badan yang terbasuh, baik dari badan bagian atas atau bagian bawah.
ﻭَﺗَﻜُﻮْﻥُ ﺍﻟﻨِّﻴَّﺔُ ﻣَﻘْﺮَﻭْﻧَﺔً ﺑِﺄَﻭَّﻝِ ﺍﻟْﻔَﺮْﺽِ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻭَّﻝُ ﻣَﺎ ﻳُﻐْﺴَﻞُ ﻣِﻦْ ﺃَﻋْﻠَﻰ ﺍﻟْﺒَﺪَﻥِ ﺃَﻭْ ﺃَﺳْﻔَﻠِﻪِ .
Sehingga, kalau dia melakukan niat setelah membasuh bagian badan, maka wajib untuk mengulangi basuhan bagian tersebut.
ﻓَﻠَﻮْ ﻧَﻮَﻯ ﺑَﻌْﺪَ ﻏَﺴْﻞِ ﺟُﺰْﺀٍ ﻭَﺟَﺒَﺖْ ﺇِﻋَﺎﺩَﺗُﻪُ .
Fardlu kedua adalah menghilangkan najis jika terdapat di badannya, yaitu badan orang yang melakukan mandi besar.
‏( ﻭَﺇَﺯَﺍﻟَﺔُ ﺍﻟﻨَّﺠَﺎﺳَﺔِ ﺇَﻥْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﺪَﻧِﻪِ ‏) ﺃَﻱِ ﺍﻟْﻤُﻐْﺘَﺴِﻞِ .
Hal ini (menghilangkan najis) adalah pendapat yang dikuatkan (tarjih ) oleh imam ar Rafi’i. Berdasarkan pendapat ini, maka satu basuhan tidak cukup untuk menghilangkan hadats dan najis sekaligus.
ﻭَﻫَﺬَﺍ ﻣَﺎ ﺭَﺟَّﺤَﻪُ ﺍﻟﺮَّﺍﻓِﻌِﻲُّ . ﻭَﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓَﻠَﺎ ﻳَﻜْﻔِﻲ ﻏَﺴْﻠَﺔٌ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٌ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺤَﺪَﺙِ ﻭَﺍﻟﻨَّﺠَﺎﺳَﺔِ .
Imam An Nawawi men- tarjih
(menguatkan) bahwa satu basuhan sudah dianggap cukup untuk menghilangkan hadats dan najis sekaligus.
ﻭَﺭَﺟَّﺢَ ﺍﻟﻨَّﻮَﻭِﻱُّ ﺍﻟْﺎِﻛْﺘِﻔَﺎﺀَ ﺑِﻐَﺴْﻠَﺔٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ .
Tempatnya Pendapat imam an Nawawi ini adalah ketika najis yang berada di badan adalah najis
hukmiyah .
Sedangkan jika berupa najis ‘ainiyah , maka wajib melakukan dua basuhan untuk najis dan hadats tersebut.
ﻭَﻣَﺤَﻠُّﻪُ ﻣَﺎ ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻧَﺖِ ﺍﻟﻨَّﺠَﺎﺳَﺔَ ﺣُﻜْﻤِﻴَّﺔً .
ﺃَﻣَّﺎ ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻧَﺖِ ﺍﻟﻨَّﺠَﺎﺳَﺔُ ﻋَﻴْﻨِﻴَّﺔً ﻭَﺟَﺐَ ﻏَﺴْﻠَﺘَﺎﻥِ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ .
Fardlu ketiga adalah mengalirkan air ke seluruh bagian rambut dan kulit badan. Dalam sebagian redaksi diungkapkan dengan bahasa “ushul (pangkal)” sebagai ganti dari bahasa
“jami’ (seluruh)” .
‏( ﻭَ ﺇِﻳْﺼَﺎﻝُ ﺍﻟْﻤَﺎﺀِ ﺇِﻟَﻰ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﺍﻟﺸَّﻌْﺮِ ﻭَﺍﻟْﺒَﺸَﺮَﺓِ ‏) ﻭَﻓِﻲْ ﺑَﻌْﺾِ ﺍﻟﻨُّﺴَﺦِ ﺑَﺪَﻝَ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﺃُﺻُﻮْﻝٌ .
Tidak ada perbedaan antara rambut kepala dan selainnya, antara rambut yang tipis dan yang lebat.
ﻭَﻟَﺎ ﻓَﺮْﻕَ ﺑَﻴْﻦَ ﺷَﻌْﺮِ ﺍﻟﺮَّﺃْﺱِ ﻭَﻏَﻴِﺮِﻩِ ﻭَﻟَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﺨَﻔِﻴْﻒِ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﺍﻟْﻜَﺜِﻴْﻒِ .
Rambut yang digelung, jika air tidak bisa masuk ke bagian dalamnya kecuali dengan diurai, maka wajib untuk diurai.
ﻭَﺍﻟﺸَّﻌْﺮُ ﺍﻟْﻤَﻀْﻔُﻮْﺭُ ﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺼِﻞِ ﺍﻟْﻤَﺎﺀُ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﺎﻃِﻨِﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺎﻟﻨَّﻘْﺾِ ﻭَﺟَﺐَ ﻧَﻘْﻀُﻪُ .
Yang dikehendaki dengan kulit adalah kulit bagian luar.
ﻭَﺍﻟْﻤُﺮَﺍﺩُ ﺑِﺎﻟْﺒَﺸَﺮَﺓِ ﻇَﺎﻫِﺮُ ﺍﻟْﺠِﻠْﺪِ .
Dan wajib membasuh bagian-bagian yang nampak dari lubang kedua telinga, hidung yang terpotong dan cela-cela badan.
ﻭَﻳَﺠِﺐُ ﻏَﺴْﻞُ ﻣَﺎ ﻇَﻬَﺮَ ﻣِﻦْ ﺻَﻤَﺎﺧَﻲْ ﺃُﺫُﻧَﻴْﻪِ ﻭَﻣِﻦْ ﺃَﻧْﻒٍ ﻣَﺠْﺪُﻭْﻉٍ ﻭَﻣِﻦْ ﺷُﻘُﻮْﻕِ ﺑَﺪَﻥٍ .
Dan wajib mengalirkan air ke bagian di bawah kulupnya orang yang memiliki kulup (belum disunnat). Dan mengalirkan air ke bagian farji perempuan yang nampak saat ia duduk untuk buang hajat.
ﻭَﻳَﺠِﺐُ ﺇِﻳْﺼَﺎﻝُ ﺍﻟْﻤَﺎﺀِ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺎ ﺗَﺤْﺖَ ﺍﻟْﻘُﻠْﻔَﺔِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺄﻗْﻠَﻒِ ﻭَﺇِﻟَﻰ ﻣَﺎ ﻳَﺒْﺪُﻭْ ﻣِﻦْ ﻓَﺮْﺝِ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﻋِﻨْﺪَ ﻗُﻌُﻮْﺩِﻫَﺎ ﻟِﻘَﻀَﺎﺀِ ﺣَﺎﺟَﺘِﻬَﺎ .
Di antara bagian badan yang wajib dibasuh adalah
masrabah (tempat keluarnya kotoran
(Bol : jawa). Karena sesungguhnya bagian itu nampak saat buang hajat sehingga termasuk dari badan bagian luar.
ﻭَﻣِﻤَّﺎ ﻳَﺠِﺐُ ﻏَﺴْﻠُﻪُ ﺍﻟْﻤَﺴْﺮَﺑَﺔُ ﻟِﺄَﻧَّﻬَﺎ ﺗَﻈْﻬَﺮُ ﻓِﻲْ ﻭَﻗْﺖِ ﻗَﻀِﺎﺀِ ﺍﻟْﺤَﺎﺟَﺔِ ﻓَﺘَﺼِﻴْﺮُ ﻣِﻦْ ﻇَﺎﻫِﺮِ ﺍﻟْﺒَﺪَﻥِ .
(Sumber : Kitab Fathul Qorib)

Azimat Amalan Untuk Penglaris Toko Rumah Diberkahi Dompet Selalu Ada Uang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAL USUL ISTILAH WAHABI WAHHABI WAHHABY YG BENAR

Khasiat Doa Nurbuat atau Nurun Nubuwwah

Aku Mengenalmu Tanpa Sengaja