Bagaiaman Hukum Yg Sebenarnya Ziarah Kubur
LEBIH BAIK BERZIARAH ATAU TIDAK?.
biar tidak bergulat di sini terus, monggo di baca dan di resapi, dan di amalkan.
"BAB DI ANJURKANNYA ZIAROH KUBUR"
باب استحباب زيارة القبر للرجال وما يقوله الزائر
عن بريدة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلعم: كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزورها.رواه مسلم وفي رواية: فمن أراد أن يزور القبور فليزر,فإنها تذكرنا الأخرة.الحديث رواه مسلم في الجنائز،
باب استئذان النبي صلعم ربه عز و جل في زيارة قبر أمه
أفاد الحديث: مشروعية زيارة القبور ,و اتفق العلماء على أنها مندوبة للرجال وخاصة لأداء حق نحو والد و صديق,لما فيها من تذكير بالأخرة و ترقيق للقلوب بذكر الموت و أحواله,كما ورد في الأحاديث.
(شرح رياض الصالحين)
"BAB SUNNAH ZIARAH KUBUR BAGI LAKI-LAKI DAN BACAAN YANG DIUCAPKAN OLEH PEZIARAH
Dari Buraidah radiyallahu ‘anhu telah berkata: Rasulullah saw bersabda: “Tadinya aku melarang kalian berziarah, tapi kini berziarahlah kalian !(Hadits Riwayat Muslim)”
Dalam riwayat lain dikatakan: “Maka barangsiapa yang ingin ziarah kubur, maka berziarahlah !
Karena, sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan akherat”.
Hadits Riwayat Muslim Menerangkan Tentang Jenazah.
(Bab meminta izin Nabi saw kepada Allah swt dalam masalah ziarah ke makam ibu beliau).
FAIDAH HADIST:
Ziarah kubur disyari’atkan dalam Islam. Para
ulama telah sepakat menyatakan bahwa ziarah kubur hukumnya disunnahkan bagi kaum laki-laki,
khususnya untuk melaksanakan hak seperti: ayahdan teman, mengingat mati, dan melembutkan hatidengan mengingat mati dan tingkah-tingkahnya, seperti yg telah datang dalam banyak hadist."
(Syarah riyadhussolihin).
Sedang bagi perempuan melihat sikon/adanya fitnah.
Jika memang aman dari fitnah,maka hukumnya sama,sebagaimana keterangan-keteranganyang di jelaskan dalam syarah bukhori:
قال البخاري رحمه الله:
[ باب: زيارة القبور]
حديث أنس بن مالك: (مر النبي صلى الله عليه وسلم بامرأة تبكي عند قبر)
دل الحديث على ما يأتي: أولاً: مشروعية زيارة القبور للرجال والنساء معاً، وأما ما روي عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي - صلى الله عليه وسلم - " لعن زوّارات القبور " فقد كان قبل الترخيص لهن كما قال أهل العلم
( منار القاري على شرح البخاري)
Imam bukhori menjelaskan di dalam kitab sohehnya.
"BAB ZIARAH KUBUR"
Hadis dari riwayat anas bin malik bahwa (nabi mendapati seorang perempuan yg menangis di kuburan).
Dalil hadist ini (karena nabi tidak melarang) menunjukkan bahwa sama2 di anjurkannya ziarah bagi laki dan perempuan.
Sedangkan hadist "nabi melaknat penzarah2 wanita ke kubur" itu sebelum ada kemurahan di bolehkannya bagi mereka.
Seperti pendapat ahli ilmu (dalam bidangnya).
Dan dalam hadits pada sayidah aisyah ra.
Nabi saw bersabda padanya:
قال: إن ربك يأمرك أن تأتي أهل البقيع فتستغفر لهم "، قالت: قلت: كيف أقول لهم يا رسول الله؟ قال " قولي: السلام على أهل الديار من المؤمنين والمسلمين، ويرحم الله المستقدمين منا والمستأخرين، وإنا إن شاء الله بكم للاحقون.صحيح مسلم
Sesungguhnya Tuhanmu menyuruhmu untuk
mendatangi penghuni perkuburan Baqi' untuk engkaumintakan ampun bagi mereka.
Maka aku ('Aisyahra) berkata : apa yang harus aku ucapkan bagimereka, ya Rasulullah ?".
Beliau saw bersabda :
Ucapkanlah : "Salam atasmu wahai penduduk
kampung, dari golongan mukminin dan muslimin.
Semoga Allah melimpahkan Rahmat-Nya pada kitabersama baik yang telah terdahulu maupun yangterbelakang, dan insya Allah kami akan menyusulkemudian.
[HR. Muslim, 103- 974)]
===============
HIKMAH ZIARAH KUBUR DARI KETERANGAN HADIST ROSULULLOH SAW.
ziarah kubur itu banyak
mengandung hikmah,seperti yg di terangkan oleh banyak hadist.
Karena selain mendoakan orang yang
diziarahi, maka banyak hikmah yang terkandung antara lain sebagai berikut:
1.Mengingatkan kepada kematian.
فزوروها فإنها تذكر الموت.صحيح مسلم
Ziarahilah kuburan karena sesungguhnya
ziarah kubur itu mengingatkan kepada
kematian. Hr muslim
2.Dapat bersikap zuhud terhadap dunia.
فزوروها فإنها تزهد في الدنيا. رواه ابن ماجه
Ziarahlah karena ziarah kubur membuat zuhud terhadap dunia. Hr ibnu majah
3.Mengambil suri tauladan,Pengalaman/ibroh,pelajaran.
إني نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها,فإن فيها عبرة.
Sesungguhnya dulu aku melarang kalian dari
ziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahilah
kuburan, karena dalam ziarah kubur ada ibrah/pelajaran.” (HR. Ahmad 3/38, 63, 66, Al-Hakim
1/374,375)
4.melembutkan hati DAN INGAT AKHIRAT
فإنها ترق القلب وتزمع العين وتذكر الأخرة.رواه الحاكم
Karena ziarah kubur itu melembutkan hati dan
mengalirkan air mata, serta mengingatkan
pada akhirat. Hr hakim
5.Mengingat pada kebaikan dan selalu mempersiapkan bekal menujunya.
لتذكركم زيارتها خيرا. رواه احمد.
Agar ziarah kubur itu mengingatkan kalian
kepada kebaikan. Hr ahmad
6. Mendoakan pengampunan bagi orang-orang
yang telah meninggal dunia.
إن ربك يأمرك أن تأتي أهل البقيع فتستغفر لهم. مسلم
Sesungguhnya Tuhanmu menyuruhmu untuk
mendatangi penghuni perkuburan Baqi' untuk engkau mintakan ampun bagi mereka. Muslim
7. Untuk menghidupkan sunnah yang telah
diajarkan oleh Rasulullah SAW.
وروا البيهقي في الشعب,عن الواقدي,قال: كان النبي صلى الله عليه و سلم يزور الشهداء بأحد في كل حول
Al-Baihaqi meriwayatkan dari al-Wakidi
mengenai kematian, bahwa Nabi SAW senantiasa berziarah ke makam para syuhada di bukit Uhud setiap tahun. Hr baihaqi
8. membuat mayit damai dan tentram dan saling menjawab salam,
قال النبي صلعم من من رجل يزور قبر اخيه ويجلس عليه اﻻ استأنس به ورد عليه حتى يقوم. صححه ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺤﻖ ﺍﻹﺷﺒﻴﻠﻲ
Bersabda rosululloh saw tidak ada seorang lelaki yg ziaroh kubur saudaranya dan duduk di sampingnya kecuali ia merasa senang dan tentram dan menjawab kepadanya sampai ia pulang. (di sohehkan oleh abdul-haq)
HADIST-HADIST MENGENAI DI SYARI'ATKANNYA ZIARAH KUBUR.
Di riwayatkan oleh imam baihaqi:
وروا البيهقي في الشعب,عن الواقدي,قال: كان النبي صلى الله عليه و سلم يزور الشهداء بأحد في كل حول, وإذا بلغ رفع صوته فيقول .سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار.
Al-Baihaqi meriwayatkan dari al-Wakidi
mengenai kematian, bahwa Nabi SAW senantiasa berziarah ke makam para syuhada di bukit Uhud setiap tahun.
Dan sesampainya di sana beliau
mengucapkan salam dengan mengeraskan
suaranya, “ Salamun alaikum bima shabartum
fani’ma uqbad daar ” (QS Ar-Ra’d: 24)
Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Lanjutan riwayat:
,ثم أبو بكر كل حول يفعل مثل ذالك,ثم عمر ثم عثمان. وكانت فاطمة رضي الله عنها تأتيه و تدعو,وكان سعد ابن أبي وقاص يسلم عليهم ثم يقبل على اصحابه,فيقول ألا تسلمون على قوم يردون عليكم بالسلام.
Abu Bakar juga melakukan hal itu setiap tahun,
kemudian Umar, lalu Utsman. Fatimah juga
pernah berziarah ke bukit Uhud dan berdoa.
Saad bin Abi Waqqash mengucapkan salam
kepada para syuhada tersebut kemudian ia
menghadap kepada para sahabatnya lalu
berkata, ”Mengapa kalian tidak mengucapkan
salam kepada orang-orang yang akan menjawab salam kalian?”.
Di riwayat lain :
كان النبي صلى الله عليه وسلم يأتي قبور الشهداء عند رأس الحول، فيقول: السلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار». قال: وكان أبو بكر وعمر وعثمان يفعلون ذلك. مصنف عبد الرزاق
bahwa Nabi SAW senantiasa berziarah ke makam para syuhada, setiap awal (permula'an) tahun.
Beliau berkata “ Salamun alaikum bima shabartum fani’ma uqbad daar ” (QS Ar-Ra’d: 24)
Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Dan abu bakar umar ustman melakukan itu juga. (Mushonaf abdurrozzaq).
Dan hadist dari ibnu abbas, yg di riwayatkan oleh abdul-bar, seperi di bawah:
قال النبي صلعم ما من احد يمر بقبر اخيه المؤمن وكان يعرفه في الدنيا فيسلم عليه اﻻ عرفه ورد عليه السلام.
شرح البخاري للسفيري و فيض القدير
Bersabda rosululloh saw,tidak ada seorangpun yg lewat kubur seorang teman mukminnya yg dikenalnya di dunia dan diberinya salam,kecuali ia mengenal dan menjawab salamnya. (Faidul qodir dan syarah bukhari).
Dan Hadist ummil mukminin aisyah ra dari riwayat abi dunya:
قال النبي صلعم ما من رجل يزور قبر اخيه ويجلس عليه اﻻ استأنس به ورد عليه حتى يقوم.
Bersabda rosululloh saw tidak ada seorang lelaki yg ziaroh kubur saudaranya dan duduk di sampingnya kecuali ia merasa senang dan tentram dan menjawab kepadanya sampai ia pulang.
Juga Hadist aisyah ra,di riwayatkan oleh imam al-hakim dan imam al-baihaqi:
أن فاطمة بنت رسول الله صلعم كانت تزور قبر عمها حمزة كل جمعة فتصلي وتبكي عنده. رواه الحاكم والبيهقي
bahwasannya fathimah binti rosululloh saw menziarohi kubur pamannya hamzah setiap hari jum'at, ia mendo'akan dan menangis di sisinya.(HR al-hakim dan baihaqi).
Hadits tentang wasiat Ibnu Umar ra yang tertulis dalam syarah Aqidah Thahawiyah hal. 458 :
عن إبن عمر: أوصى أن يقرأ على قبره وقت الدفن بفواتح سورة البقرة وخواتمها.
“Dari Ibnu Umar ra : “Bahwasanya beliau berwasiat agar diatas kuburnya nanti sesudah pemakaman dibacakan awal-awal surat al-Baqarah dan akhirnya..”.
Hadits ini menjadi pegangan Muhammad bin
Hasan dan Imam Ahmad bin Hanbal tentang
pembacaan al-quran di kuburan,
padahal Imam Ahmad ini sebelumnya termasuk orang yangmengingkari sampainya pahala amalan dari orang yang hidup pada orang yang telah mati.
Namun setelah beliau mendengar dari orang-orang kepercayaan tentang wasiat Ibnu Umar ini, beliaupun mencabut pengingkar- annya itu.
(Mukhtasar Tazkirah Qurtubi hal. 25).
Hadits-hadits diatas atau hadits-hadits lainnya (yg ada di pembahasan tahlil insya allah) dijadikan dalil yang kuat oleh para ulama untuk menfatwakan sampainya pahala pembacaan Al-Quran,salam, do'a, bagi orang yang telah wafat.
Apa mungkin para sahabat Nabi seperti Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah ra. mengeluarkan kata-kata yang mengandung ilmu gaib (yaitu mengenai imbalan pahala) tidak dari Rasulallah saw.
atau meriwayatkan sesuatu amalan yang berbau kesyirikan atau larangan dalam agama Islam?
Mereka berdua adalah termasuk salah satu tokoh dari golongan Salaf Sholeh, mengapa golongan pengingkar ini menolaknya ?
MAYYIT BISA MENDENGAR SEPERTI KITA, HANYA MEREKA TIDAK BERJASAD:
Seperti dalam ayat:
(وَمَا يَسْتَوِي الْأَحْيَاءُ وَلَا الْأَمْوَاتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُسْمِعُ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُورِ)
[Surat Fatir : 22] ِ
“Dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada
sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.”
[QS. Fathir: 22]
يقول تعالى: كما لا تستوي هذه الأشياء المتباينة المختلفة,كالأعمى والبصير لا يستويان,بل بينهما فرق و بون كثير,ولا الظل ولا الحرور,كذلك لا تستوي الأحياء ولا الأموات,وهذا مثل ضربه الله للمؤمنين وهم الأحياء و للكافرين وهم الأموات
Allah berfirman: Sebagaimana ketidaksamaan
beberapa perkara yang memiliki beragam penjelasan seperti antara buta dan melihat, keduanya tidaklah sama, tetapi antara keduanya memiliki banyak perbedaan, dan seperti ketidaksamaan antara kegelapan dan sinar terang, keteduhan dan kepanasan, begitu pula ketidak-samaan antara orang yang hidup dan orang yang mati.
Dan ini sebuah perumpamaan Allah atas orang-orang mukmin itu sebagai orang yang hidup, dan bagi orang-orang kafir itu orang yang mati.
(Dalam tafsir ini, orang mukmin sebagai orang yg hidup, walaupun sudah mati)
IMAM AL-QURTHUBI MENJELASKAN AYAT DIATAS SBB:
(وما يستوي الأحياء ولا الأموات) قال ابن قتيبة: الأحياء العقلاء، والأموات الجهال. قال قتادة: هذه كلها أمثال، أي كما لا تستوي هذه الأشياء كذلك لا يستوي الكافر والمؤمن. (إن الله يسمع من يشاء) أي يسمع أولياءه الذين خلقهم لجنته. (وما أنت بمسمع من في القبور) أي الكفار الذين أمات الكفر قلوبهم، أي كما لا تسمع من مات، كذلك لا تسمع من مات قلبه
(تفسير القرطبي)
{Dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati}.
Ibnu Qutaibah berkata:
Orang yang hidup adalah orang yang berakal
[pandai], dan orang yang mati adalah orang yang jahil [bodoh].
Qotadah berkata: ini semua adalah
perumpamaan; yaitu sebagaimana ketidaksamaan beberapa perkara begitu pula ketidaksamaan orang kafir dengan orang mukmin.
{Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang
dikehendaki-Nya} yaitu para kekasih-NYA yang mereka telah dijadikan untuk menempati surga-Nya.
{Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar} yaitu orang kafir, mereka itu orang-orang yang telah mati hatinya, yaitu sebagaimana tidak mendengarnya orang yang sudah mati.
Demikian halnya tidak bisa
mendengarnya orang yang telah mati hatinya.
(Di tafsir ini, penjelasan "orang yg di kubur" adalah orang kafir, sedang orang mukmin, hidup walau sudah mati)
IMAM ATH-THOBARI MENJELASKAN AYAT DIATAS SBB:
وقوله: {وما يستوي الأحياء ولا الأموات}
[فاطر: 22]
يقول: وما يستوي الأحياء القلوب بالإيمان بالله ورسوله، ومعرفة تنزيل الله، والأموات القلوب لغلبة الكفر عليها، حتى صارت لا تعقل عن الله أمره ونهيه، ولا تعرف الهدى من الضلال؛ وكل هذه أمثال ضربها الله للمؤمن والإيمان، والكافر والكفر.
تفسير الطبري
Dan firman Alloh: {Dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati}
dikatakan: tidaklah sama orang yang hidup hatinya dengan beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya,mengetahui apa yang diturunkan Alloh, dengan orang yang mati hatinya yang meliputi orang-orang kafir.
sehingga jadilah ketidak tahuan akan perintah-
perintah dan larangan-larangan Alloh, dan tidak mengetahui petunjuk dan kesesatan.
Dan ini semua adalah perumpamaan Alloh untuk orang-orang mukmin dan keimanan, orang-orang kafir dan kekufuran.
MENURUT IBNU TAIMIYAH MAYIT MENDENGAR, [MAJMU’ FATAWA BAB JANAIZ]
وسئل رحمه الله,
هل يتكلم الميت في قبره أم لا؟
فأجاب : يتكلم وقد يسمع أيضا,من كلمه,كما ثبت في الصحيح عن النبي صلعم أنه قال: إنهم يسمعون قرع نعالهم. وثبت عنه في الصحيح أن الميت يسأل في قبره,فيقال له: من ربك؟ وما دينك؟ ومن نبيك؟
فيثبت الله المؤمن بالقول الثابت,فيقول: الله ربي,والإسلام ديني,ومحمد نبيي,
ويقال له: ما تقول في هذا الرجل الذي بعث فيكم,فيقول المؤمن: هو عبد الله وسوله,جاءنا بالبينات والهدى,فأمنا به,وأتبعناه. وهذا تأويل قوله تعالى:
(يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ)
[Surat Ibrahim : 27]
وقد صح عن النبي صلعم أنها نزلت في عذاب القبر.
Ditanyakan kepada Syeikhul islam Ibnu Taimiyah ra.
“Apakah mayyit bisa berbicara di dalam kuburannya atau tidak?”
Maka beliau menjawab, “Berbicara, juga mendengar perkata'an, (Orang yg berbicara). seperti yang terbukti dan telah ditetapkan dalam hadits Shahih bahwa Nabi
Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ (Mereka [amwat] mendengar suara langkah kaki mereka (zaa-ir).
Dan diriwayatkan dalam hadits Shahih bahwa orang mati ditanya dalam kuburnya.
dikatakan kepadanya: Siapa Tuhanmu?, Apa
agamamu?, dan siapa Nabimu? Maka Alloh
meneguhkan (iman) kepada orang mukmin dengan jawaban yang teguh.
Maka (mayit) berkata, “Allah adalah Tuhanku, Islam agamaku, dan Nabi Muhammad Nabiku,” dan dikatakan kepadanya, “Apa yang kamu katakan (ketahui) kepada orang ini(Muhammad) yang diutus kepadamu?”. Maka orang mukmin berkata, “Dia (Muhammad) adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, telah datang kepada kami bukti-bukti dan petunjuk, dan kami beriman dengannya serta mengikutinya.
Dan ini adalah takwil dari firman Alloh (Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh, dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.
[QS. Ibrahim:27]
Sungguh benar bahwa dari Nabi Shollallohu
‘alaihi wa sallam, sesungguhnya ayat tersebut turun berkenaan dengan siksa kubur.
MENDENGARNYA PARA AMWAT AHLI BADAR.
Diriwayatkan dengan sanad yang shahih bahwa orang-orang yang ikut dalam perang Badar setelah wafat dapat mendengar apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepada mereka.
Hadis tersebut diriwayatkan dalam Musnad Ahmad 1/26 no 182.
عن أنس، قال: كنا مع عمر بين مكة والمدينة، فتراءينا الهلال، وكنت حديد البصر، فرأيته، فجعلت أقول لعمر: أما تراه؟ قال: سأراه وأنا مستلق على فراشي، ثم أخذ يحدثنا عن أهل بدر، قال: إن كان رسول الله صلى الله عليه وسلم ليرينا مصارعهم بالأمس، يقول: " هذا مصرع فلان غدا، إن شاء الله وهذا مصرع فلان غدا، إن شاء الله قال: فجعلوا يصرعون عليها، قال: قلت: والذي بعثك بالحق ما أخطئوا تيك، كانوا يصرعون عليها,ثم أمر بهم فطرحوا في بئر، فانطلق إليهم، فقال: «يا فلان، يا فلان هل وجدتم ما وعدكم الله حقا، فإني وجدت ما وعدني الله حقا» قال عمر: يا رسول الله أتكلم قوما قد جيفوا؟ قال: «ما أنتم بأسمع لما أقول منهم، ولكن لا يستطيعون أن يجيبوا»
dari Anas.. berkata “Kami bersama Umar diantara Mekkah dan Madinah, dan kami sama-sama melihat bulan sabit.
Aku termasuk orang yang tajam penglihatan sehingga aku dapat melihatnya.
Aku berkata kepada Umar”Tidakkah engkau akan melihatnya?”.
Umar berkata “Aku akan melihatnya ketika aku terkapar di tempat tidurku”.
Dia kemudian menceritakan kepada kami tentang para Ahli Badar.
Dia berkata “Sesungguhnya Rasulullah Shollallohu‘alaihi wa sallam telah memperlihatkan kepada kita tempat kematian mereka kemarin”.
Beliau bersabda“Ini tempat kematian fulan besok jika Allah menghendaki dan ini tempat kematian fulan besok jika Allah menghendaki”. Mereka kemudian meninggal dunia di tempat itu.
Aku berkata “Demi Yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, tidaklah mereka melangkah untuk itu, Mereka dibantai di tempat itu”. Beliau kemudian memerintahkan agar mereka dimasukkan kedalam sumur. BeliauShollallohu ‘alaihi wa sallam mendatangi mereka dan bersabda “Wahai fulan dan fulan, apakah kalian telah menemukan apa yang Allah janjikan kepada kalian sebagai suatu kebenaran?. Sesungguhnya Aku telah menemukan apa yang Allah janjikan kepadaKu sebagai suatu kebenaran”.
Umar berkata “YaRasulullah, apakah Engkau sedang berbicara dengan suatu kaum yang telah menjadi bangkai?,
Beliau menjawab “Tidaklah kalian lebih dapat mendengar apa yang aku katakan daripada mereka. Hanya saja mereka tidak dapat menjawab”
Hadis ini sanadnya Shahih sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim.
Syaikh Ahmad Syakir dalam Syarh Musnad Ahmad no 182 berkata “sanadnya shahih”. Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Musnad
Ahmad tahqiq beliau berkata,
إسناده صحيح على سرط الشيخين
Sanadnya shahih sesuai dengan syarat Bukhari danMuslim.
AMWAT BAQI' GHARQAD MENJAWAB PERTANYAAN SAYYIDINA UMAR RA,
Dan juga di dalam hadist:
أن عمر بن الخطاب مر ببقيع الغرقد فقال: السلام عليكم يا أهل القبور ,أخبار ما عندنا أن نساءكم قد تزوجت ودوركم قد سكنت وأموالكم قد فرقت,فأجابه هاتف: أخبار ما عندنا أن ما قدمناه وجدناه,وما إنفقناه ريحناه,وما خلفناه فقد خسرنا.
لمتقي الهندي-كنزالعمال-الجزء 15 ص 751.
Sayydina Umar ra lewat di pemakaman baqi’ gharqad kemduan berkata: “Salam sejahtera untukmu wahai penghuni kubur, kabar dari kami adalah bahwa para wanita kalian sudah pada menikah, rumah tinggal kalian kini tenang dan harta-benda kalian sudah disisakan..
Lalu ada jawaban tanpa rupa: “kabar dari kami telah kami dapati apa yang telah lalu, apa yang telah kami nafkahkan menolong kami, dan apa yang kami tolak benar-benar merugikan kami..".
Begitulah keadaan mayit di alam kubur, seperti yg kita baca di atas.
Bahkan menurut Ulama Salaf mereka telah
ijma’ (sepakat) bahwa masalah orang yang mati mampu mengenal yang hidup pada saat ziarah, bahkan mereka gembira atas dengan menziarahinya.
Hal ini.. kata Ibnu Qoyyim, merupakan riwayat atsar yang mutawatir Selengkapnya kata-kata Ibnu Qoyyim itusebagai berikut:
والسلف مجمعون على هذا وقد تواترت الآثار عنهم بأن الميت يعرف زيارة الحي له ويستبشر به.
Ulama salad ijma' atas masalah ini (mayit mendengar) dan sungguh hadistnya mutawatir "bahwa mayit mengenali ziarahnya orang yg hidup, dan merasa gembira).
Terus Ibnu Qoyyim juga mengutip ungkapan Abu Bakar Abdullahbin Muhammad bin Abid bin Abidunya dalam kitab Kubur pada bab 'ma’rifatul mauta biziyaratil ahya"
Menyebut hadits sebagai berikut:
عن عائشة رضي الله عنها : قال النبي صلعم من من رجل يزور قبر أخيه ويجلس عليه اﻻ استأنس به ورد عليه حتى يقوم.أبي الدنيا
Artinya: Dari Aisyah ra berkata: Rasulullah sawbersabda: “ Siapa saja yang ziarah kubur saudaranya,kemudian duduk di sisi kuburnya maka menjadi tenanglah si mayat itu, dan Allah akan mengembalikan roh saudaranya yang meninggal itu untuk menemaninya sampai selesai ziarah.”..
Yg jadi bantahan mereka adalah begini "kalau kita mendoakan ahli kubur, memang tak masalah. Tapi kalau kita minta di doakan pada ahli kubur, inilah yg sesat dan syitik'.
Saya jawab bantahan ini, "bahwa atas landasan dalil naqli, ulama ijmak bahwa mayit dapat mendengar dan menjawab salam sang peziarah. Ketika kita mendoakan mayit dengan salam, maka mayit balik menjawab salam kita, nah "salam" jawaban dari mayit inilah sebuah doa untuk kita sebagaimana doa salah dari kita untuk dia.
Jadi sangat tidak bisa di pungkiri bahwa ucapan penziarah kepada ahli kubur yg benar-benar soleh, ucapan "wahai si fulan.. Almarhum.. Doakan saya, agar saya kuat iman dan selamat dalam agama saya, selamat dunia dan akhirat".
Maka mayit akan menjawab dengan balasan "amin" .
Loh kok bisa begitu???? Apa dasarnya???..
Ya bisa dong, (dasarnya hadist sangat soheh) karena mayit mendengar dan menjawab doa salam kita. Terus mana yg salah? yg sesat? Yg syirik? .
Alhamdulillah... Kita sudah tahu, dan semoga dengan ini, kita tidak lagi menuduh saudara kita orang yg syirik, penyembah kuburan, penyimpang dll.
Jadi perbanyaklah mencari sumber, jangan fanatik buta pada sisi satu dalil saja, dan sementara menutup mata pada dalil-dalil yg lain.. Karena jika begitu.. Kebenaran yg haqiqi akan menjauhi diri kita.
Allahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar