BAB WAKTU-WAKTU YANG DIMAKRUHKAN
BAB WAKTU-WAKTU YANG DIMAKRUHKAN
(Fasal) menjelaskan waktu-waktu yang dimakruhkan melakukan sholat dengan makruh tahrim seperti keterangan di dalam kitab ar Raudlah dan Syarh al Muhadzdzab di dalam bab ini.
( ﻓَﺼْﻞٌ ) ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﻭْﻗَﺎﺕِ ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﺗُﻜْﺮَﻩُ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ ) ﻓِﻴْﻬَﺎ ﺗَﺤْﺮِﻳْﻤًﺎ ﻛَﻤَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺮَّﻭْﺿَﺔِ ﻭَﺷَﺮْﺡِ ﺍﻟْﻤُﻬَﺬَّﺏِ ﻫُﻨَّﺎ
Dan makruh tanzih seperti keterangan di dalam kitab at Tahqiq dan Syarh al Muhadzdzab di dalam kitab “Nawaqidul Wudlu’”.
ﻭَﺗَﻨْﺰِﻳْﻬًﺎ ﻛَﻤَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺘَّﺤْﻘِﻴْﻖِ ﻭَﺷَﺮْﺡِ ﺍﻟْﻤُﻬَﺬَّﺏِ ﻓِﻲْ ﻧِﻮِﺍﻗِﺾِ ﺍﻟْﻮُﺿُﻮْﺀِ
Ada lima waktu yang dimakruhkan melakukan sholat pada waktu itu kecuali sholat yang memiliki seBAB
( ﻭَﺧَﻤْﺴَﺔُ ﺃَﻭْﻗَﺎﺕٍ ﻟَﺎ ﻳُﺼَﻠَّﻰ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺻَﻠَﺎﺓٌ ﻟَﻬَﺎ ﺳَﺒَﺐٌ )
Adakalanya sebab yang terjadi sebelum pelaksanaan sholat seperti sholat fa’itah (sholat yang ditinggalkan). Atau sebab yang berbarengan dengan pelaksanaan sholat seperti sholat gerhana dan sholat istisqa’.
ﺇِﻣَّﺎ ﻣُﺘَﻘَﺪِّﻡٌ ﻛَﺎﻟْﻔَﺎﺋِﺘَﺔِ ﺃَﻭْ ﻣُﻘَﺎﺭِﻥٌ ﻛَﺼَﻠَﺎﺓِ ﺍﻟْﻜُﺴُﻮْﻑِ ﻭَﺍﻟْﺎِﺳْﺘِﺴْﻘَﺎﺀِ
Yang pertama dari lima waktu tersebut adalah sholat yang tidak memiliki sebab ketika dikerjakan setelah sholat Subuh. Dan hukum makruh tersebut tetap ada hingga terbitnya matahari.
ﻓَﺎﻟْﺄَﻭَّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻤْﺴَﺔِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﻟَﺎﺳَﺒَﺐَ ﻟَﻬَﺎ ﺇِﺫَﺍ ﻓُﻌِﻠَﺖْ ( ﺑَﻌْﺪَ ﺻَﻠَﺎﺓِ ﺍﻟﺼُّﺒْﺢِ ) ﻭَﺗَﺴْﺘَﻤِﺮُّ ﺍﻟْﻜَﺮَﺍﻫَﺔُ ( ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻄْﻠُﻊَ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ
Yang kedua adalah melaksanakan sholat ketika terbitnya matahari hingga keluar secara sempurna dan naik kira-kira setinggi satu tombak sesuai dengan pandangan mata.
ﻭَ ) ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻲْ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ ( ﻋِﻨْﺪَ ﻃُﻠُﻮْﻋِﻬَﺎ ) ﺇِﺫَﺍ ﻃَﻠَﻌَﺖْ ( ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺘَﻜَﺎﻣَﻞَ ﻭَﺗَﺮْﺗَﻔِﻊَ ﻗَﺪْﺭَ ﺭُﻣْﺢٍ ) ﻓِﻲْ ﺭَﺃْﻱِ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦِ
Yang ketiga adalah mengerjakan sholat ketika matahari tepat di tengah-tengah langit hingga bergeser dari tengah-tengah langit.
( ﻭَ ) ﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺚُ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ ( ﺇَﺫَﺍ ﺍﺳْﺘَﻮَﺕْ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺰُﻭْﻝَ ) ﻋَﻦْ ﻭَﺳَﻂِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ
Dari semua itu dikecualikan hari Jum’at, maka tidak di makruhkan melaksanakan sholat di hari Jum’at tepat pada waktu istiwa’.
ﻭَﻳُﺴْﺘَﺜْﻨَﻰ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﻳَﻮْﻡُ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﻓَﻠَﺎ ﺗُﻜْﺮَﻩُ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ ﻓِﻴْﻪِ ﻭَﻗْﺖَ ﺍﻟْﺎِﺳْﺘِﻮَﺍﺀِ
Begitu juga daerah Haram Makkah, baik masjid atau yang lainnya, maka tidak dimakruhkan melaksanakan sholat di sana pada semua waktu-waktu ini, baik sholat sunnah thawaf atau yang lainnya.
ﻭَﻛَﺬَﺍ ﺣَﺮَﻡُ ﻣَﻜَّﺔَ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪُ ﻭَﻏَﻴْﺮُﻩُ ﻓَﻠَﺎ ﺗُﻜْﺮَﻩُ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ ﻓِﻴْﻪِ ﻓِﻲْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﺄَﻭْﻗَﺎﺕِ ﻛُﻠِّﻬَﺎ ﺳَﻮَﺍﺀٌ ﺻَﻠَّﻰ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟﻄَّﻮَﺍﻑِ ﺃَﻭْ ﻏَﻴْﺮَﻫَﺎ
Yang ke empat adalah waktu setelah melaksanakan sholat Ashar hingga terbenamnya matahari.
( ﻭَ ) ﺍﻟﺮَّﺍﺑِﻊُ ( ﺑَﻌْﺪَ ﺻَﻠَﺎﺓِ ﺍﻟْﻌَﺼْﺮِ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻐْﺮِﺏَ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ
Yang ke lima adalah waktu ketika terbenamnya matahari, yaitu ketika mendekati terbenam hingga sempurna terbenam.
ﻭَ ) ﺍﻟْﺨَﺎﻣِﺲُ ( ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭْﺏِ ) ﻟِﻠﺸَّﻤْﺲِ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﻧَﺖْ ﻟِﻠْﻐُﺮُﻭْﺏِ ( ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺘَﻜَﺎﻣَﻞَ ﻏُﺮُﻭْﺑُﻬَﺎ ) .
(Sumber : Kitab Fathul Qorib)
Komentar
Posting Komentar