GOLONGAN YG HOBI MEMBUAT FITNAH ADA DI NEGARA KITA

Ya allah... Sungguh banyak penfitnah di negeri ini, entah kapan munculnya dalam negeri kita.
apa dia tidak meresapi ayat :
(وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ)
dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan.
[Surat Al-Baqara 191]
Demi allah artikel di bawah ini telah membuat fitnah yg besar.. (Menfitnah hadad alwi menuhankan kholifah ali kw).
Dia mengatakan nasyid/qosidah ya thoyyibah di bawah ini ada pengkultusan menuhankan kholifa ali kw.
Sungguh pemikiran yg tak berdasar, dan mengada-ada yg besar.
Kata "YA.." Yg berarti "wahai" itu adalah huruf nida'..  Yg sama sekali tidak ada hubungannya dengan mengkultuskan apalagi menuhankan.
dan kalimat ini memang identik dengan doa ahli thoriqoh dalam bertawassul..
Jika nasyid ini atau yg melantunkan nasyid ini di katakan telah menuhankan sayyidina ali kw.
Maka mungkin kita sudah sangat berkali-kali menuhankan baginda nabi saw..
Apalagi para ahli thoriqah, sudah pasti di bilang sesat semua dan menuhankan mursyidnya.
Seperti banyak sholawat tawassul di dalam aswaja.
Contoh seperti:
يا سيدي يا رسول الله..
يا جد الحسن والحسين..
Ya sayyidi ya rosulallah..
Ya jadda al hasan wal husain...
Wahai gusti/bagindaku.. Wahai utusan allah..
Wahai kakek hasan dan husain..

Jika menaggapi sholawat di atas, lantas mereka mengatakan, "ohhh tidak apa2 kalau itu ke nabi saw, tapi kalau ke lainnya nabi adalah menuhankan atau syirik".
maka sangat tampaklah kebodohan dalam berfikir. Karena seakan2 boleh menuhankan nabi saw..

Jikapun benar hadad alwy syiah.. Terus dimana letak kesesatannya?
Terus dengan kosidah di bawah ini, dimana letak kesalahannya...?
Itu bahasa sastra yg tinggi..
Yg mana mengisahkan rantai keluarga nabi saw.
yaitu imam ali kw adalah sumber keutama'an , dan imam ali kw, mempunyai dua putra paling mulya di dunia ini, yg mempunyai kakek sohibu al-quran (yg di wahyukan alquran).
Kalau anda mengerti sastra tinggi, maka dalam benak anda.. Pokok yg utama di sini adalah nabi saw.
Kalau masalah sayyidina ali sumber keitama'an itu ada dasarnya.
Semuanya ada dalilnya di atas itu.
Jadi dengan lirik ini, tidak ada masalah sama sekali:
يا علي يا ابن أبي طالب
منكم مصدر المواهب..
Wahai ali wahai putra abi tholib
Darimulah sumber keutama'an..
Ini tidak ada yg bermasalah, memang beliau sayyidina ali mendapat mandat dari nabi saw tentang keutama'annya.
Karena hadist mengenai keutama'an imam ali kw, sangat banyak.
Seperti hadist:
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻟﻌﻠﻲ ﺃﻣﺎ ﺗﺮﺿﻰ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﻣﻨﻲ ﺑﻤﻨﺰﻟﺔ ﻫﺎﺭﻭﻥ ﻣﻦ ﻣﻮﺳﻰ
Rasulullah bersabda kepada Ali RA: “Tidakkah engkau rela kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun AS di sisi Musa AS.”
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﺎ ﻣﺪﻳﻨﺔ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﻋﻠﻲ ﺑﺎﺑﻬﺎ ﻓﻤﻦ ﺃﺭﺍﺩ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻓﻠﻴﺄﺕ ﺍﻟﺒﺎﺏ
Rasulullah SAW bersabda “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya dan siapa yang hendak memasuki kota itu hendaklah melalui pintunya” [Mustadrak As Shahihain Al Hakim no 4638 dishahihkan oleh Al Hakim dan Ibnu Ma’in]
ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻣﺮﻓﻮﻋﺎ ﺃﻧﺎ ﻣﺪﻳﻨﺔ ﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ﻭﻋﻠﻲ ﺑﺎﺑﻬﺎ
dari Ibnu Abbas RA secara marfu’[dari Rasulullah SAW] “Aku adalah kota hikmah dan Ali adalah pintunya”.
[Min Hadits Khaitsamah bin Sulaiman 1/184 no 174].
Rasulullah SAW bersabda:
ﺇﻥ ﻋﻠﻴﺎ ﻣﻨﻲ ﻭﺃﻧﺎ ﻣﻨﻪ ﻭﻫﻮ ﻭﻟﻲ ﻛﻞ ﻣﺆﻣﻦ ﺑﻌﺪﻱ
Sesungguhnya Ali dari Ku dan Aku darinya dan Ia adalah Pemimpin bagi setiap mukmin sepeninggalKu.
Abu Dawud, attirmidzi, annasa'i.

Diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad 4/368:
ﻋﻦ ﺯﻳﺪ ﺑﻦ ﺃﺭﻗﻢ ﻗﺎﻝ ﺃﻭﻝ ﻣﻦ ﺃﺳﻠﻢ ﻣﻊ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻋﻠﻲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻪ
Zaid bin Arqam yang berkata “Orang yang pertama kali masuk Islam dengan Rasulullah SAW adalah Ali RA”.

Ali bin Abi Thalib mengatakan,
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻯ ﻓَﻠَﻖَ ﺍﻟْﺤَﺒَّﺔَ ﻭَﺑَﺮَﺃَ ﺍﻟﻨَّﺴَﻤَﺔَ ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻌَﻬْﺪُ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ ﺍﻷُﻣِّﻰِّ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺇِﻟَﻰَّ ﺃَﻥْ ﻻَ ﻳُﺤِﺒَّﻨِﻰ ﺇِﻻَّ ﻣُﺆْﻣِﻦٌ ﻭَﻻَ ﻳُﺒْﻐِﻀَﻨِﻰ ﺇِﻻَّ ﻣُﻨَﺎﻓِﻖٌ
“Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan melepaskan angin. Sesungguhnya Nabi telah berjanji kepadaku bahwa tidak ada yang mencintaiku kecuali ia seorang mukmin, dan tidak ada yang membenciku kecuali ia seorang munafik.” (HR. Muslim, no. 249)

Sedangkan dengan lirik ini juga tidak ada masalah:
يا شباب الجنتين..
Wahai dua pemuda surga..

Seperti apa yg Rasulullah sabdakan:
ﺍﻟﺤَﺴَﻦُ ﻭَﺍﻟﺤُﺴَﻴْﻦُ ﺳَﻴِّﺪَﺍ ﺷَﺒَﺎﺏِ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ
“al-Hasan dan al-Husain adalah pemimpin pemuda ahli Surga.” (HR. at-Tirmidzi, no. 3781)

إﻥَّ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦَ ﻭَﺍﻟْﺤُﺴَﻴْﻦَ ﻫُﻤَﺎ ﺭَﻳْﺤَﺘَﺎﻧَﺘَﺎﻱَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ .
( ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ وأحمد وغيره)
Sesungguhnya Al-Hasan dan Al-Husein adalah kesayanganku dari dunia.
(HR. Bukhari, Tirmidzi dan Ahmad dari Ibnu Umar)

Kalau dengan pujian2 begitu, dikatakan syiah..
Mencinta sayyidina ali kw dan sayyidina hasan dan husain ra. Dibilang syiah.
Maka aku rela di bilang syiah..
Seperi kutipan imam Syafi'i Rahimahullah yang rela di sebut (Syiah) Rofidhah apabila yang dimaksud dengannya adalah mencintai Ahlul Bait - yang merupakan bagian dari pondasi keyakinan Ahlussunnah Wal Jamaah.
beliau berkata:
ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺭﻓﻀﺎ ﺣﺐ ﺁﻝ ﻣﺤﻤﺪ * ﻓﻠﻴﺸﻬﺪ ﺍﻟﺜﻘﻼﻥ ﺃﻧﻲ ﺭﺍﻓﻀﻲ
Jikalah Rafidhoh adalah mencintai Aalu (keluarga) Muhammad saw,
Maka hendaklah kedua bangsa (Jin dan manusia) menyaksikan bahwa sebenarnya aku adalah syiah Rafidhah.

Ya allah... Kapan kita damai, kalau kita menyerang balik, kita di bilang suka debat dan rusuh.
Sementara dia tak henti2nya membuat fitnah dan penuduhan yg macam2.
Monggo ahlu al-haq berjuang...

Berikut artikalnya...

Yang masih ngefans sama suara hadad alwi siapa ya...@issue SYI'AH sudah lama menerpanya... Tidak percaya? Coba tengok gambar
PENTING DI BACA, LUANGKAN WAKTU ANDA UNTUK MEMBACA INI DAN MENYEBARKANNYA.
..
-------------------------------
KUPAS TUNTAS LAGU SESAT SYI'AH "YAA THAYYBAH"
Rupanya nasyid Ya Thayybah yang selama ini didendangkan oleh umat Islam di Malaysia & Indonesia sebenarnya lagu nasyid yang diambil dari nasyid syiah !
Mulai Hari ini dan Seterusnya...
Jangan lagi Umat Islam ikut menyanyikan Nasyid ini..!
Selain Musik itu di larang, Lirik Lagu ini adalah Lagu Syi'ah !
Pujian 'Ghuluw' (berlebih-lebihan) kepada Manusia (Ali).
Kaum Syi'ah sangat meng-Agungkan dan meng-Kultuskan Ali.
Dibalik lagu "Yaa Thaybah" ini ada kultus dan penuhanan kepada 'Ali bin Abi thalib, dan berlebih-lebihan dalam memuji hasan dan husain maka lagu ini sangat jarang ditemukan terjemahannya, bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sering diputar maknanya, padahal jika difahami dalam kaidah 'arabnya bermakna pemujaan kepada 'Ali, Hasan, dan Husain.
Inilah liriknya, dalam versi 'arab, latin, dan terjemahannya :
ﻳَﺎ ﻃَﻴْﺒَﺔ ﻳَﺎ ﻃَﻴْﺒَﺔ ﻳَﺎ ﺩَﻭَﺍﻟْﻌﻴَﺎ ﻧَﺎ
ﺍِﺷْﺘَﻘْﻨَﺎ ﻟِﻚْ ﻭَﺍﻟْﻬَﻮَﻯ ﻧَﺪَﺍﻧَﺎ، ﻭَﺍﻟْﻬَﻮَﻯ ﻧَﺪَﺍﻧَﺎ
ﻳَﺎ ﻋَﻠِﻰَّ ﻳَﺎﺍﺑْﻦَ ﺍَ ﺑِﻰ ﻃَﺎ ﻟِﺐْ
ﻣِﻨْﻜُﻢُ ﻣَﺼْﺪَﺭُ ﺍﻟﻤَﻮَﺍ ﻫِﺐْ
ﻳَﺎ ﺗُﺮَ ﻯ ﻫَﻞْ ﺀُﺭَﻯ ﻟِﻰ ﺣَﺎﺟِﺐْ
ﻋِﻨْﺪُﻛُﻢْ ﺍَﻓﻀَﻠُﻞ ﺍﻟﻐِﻠﻤَﺎَﻥَ ﺍَﻓﻀَﻠُﻞ ﺍﻟﻐِﻠﻤَﺎَ ﻥَ
ﺍَﺳْﻴَﺎﺩِﻱ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦْ ﻭَﺍﻟﺤُﺴﻴْﻦِ
ﺍِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِ ﻗُﺮَّ ﺓْ ﻋَﻴْﻦِ
ﻳَﺎ ﺷَﺒَﺎ ﺏَ ﺍﻟﺠَﻨَّﺘَﻴْﻦِ
ﺟَﺪُّﻛُﻢْ ﺻَﺎ ﺣِﺐُ ﺍﻟﻘُﺮْ ﺁﻥَ ﺻَﺎ ﺣِﺐُ ﺍﻟﻘُﺮْ ﺁﻥَ
yaa thaybah, yaa thaybah, yaa thaybah, yaa thaybah, yaa dawal'ayanaa
isytaqnaa lika wal hawaa nadaana, wal hawa nadaana
yaa 'aliy yaa ibna abi thalib
minkum mashdarul mawahib
yaa tura hal ura liy haajib
'indakum afdhalul ghilmana, afdhalul ghilmana
asyadiy alhasan wal husaini
ila annabiy qurrata 'aini
yaa syababal jannataini
jaddukum shahibul qurana, shahibul qurana
Artinya :
Wahai sang penawar, wahai sang penawar, wahai penyejuk mata kami
kami merindukanmu dan hawa itu telah memanggil kami, dan hawa itu telah memanggil kami
Wahai Ali wahai putera Abi Tholib
darimulah sumber keutamaan
wahai engkau yang dilihat (maksudnya 'Ali) apakah tirai menjadi pengghalang bagiku (dari melihatmu)
sedang disisimu memiliki dua orang sebaik-baik anak, dua orang sebaik-baik anak
sayyidku Al-Hasan dan Al-Husain
sebagai Cahaya mata nabi
Wahai dua pemuda surga
kakekmu ahli quran,, ahli quran
dimana letak penuhanannya ?
ada pada 3 kalimat berikut :
pertama :
ﻳَﺎ ﺩَﻭَﺍﻟْﻌﻴَﺎ ﻧَﺎ
ﺍِﺷْﺘَﻘْﻨَﺎ ﻟِﻚْ ﻭَﺍﻟْﻬَﻮَﻯ ﻧَﺎﺩَﺍﻧَﺎ، ﻭَﺍﻟْﻬَﻮَﻯ ﻧَﺎﺩَﺍﻧَﺎ
yaa dawal'ayanaa
wal hawaa nadaana, wal hawa nadaana
artinya :
wahai penyejuk mata kami
kami telah merindukanmu dan hawa itu telah memanggil kami, dan hawa itu telah memanggil kami
kedua pada kalimat ini
ﻳَﺎ ﻋَﻠِﻰَّ ﻳَﺎﺍﺑْﻦَ ﺍَ ﺑِﻰ ﻃَﺎ ﻟِﺐْ
ﻣِﻨْﻜُﻢُ ﻣَﺼْﺪَﺭُ ﺍﻟﻤَﻮَﺍ ﻫِﺐْ
yaa 'aliy yaa ibna abi thalib
minkum mashdarul mawahib
artinya :
Wahai Ali wahai putera Abi Tholib
darimulah sumber keutamaan
dan ketiga pada kalimat ini
ﻳَﺎ ﺗُﺮَ ﻯ ﻫَﻞْ ﺀُﺭَﻯ ﻟِﻰ ﺣَﺎﺟِﺐْ
yaa tura hal ura liy haajib
artinya :
wahai engkau yang dilihat (maksudnya 'Ali) apakah tirai menjadi penghalang bagiku (dari melihatmu).
_______________
Sungguh jika dilihat pada tiga kalimat diatas nyatalah mereka kufur kepada Allah, tidak ada kerinduan mereka kepada Allah, mereka tidak ingat kepada Allah ketika mengucapkan kalimat-kalimat itu. Seakan-akan semua hidup dan mati hanya dipersembahkan untuk keluarga 'Ali dengan melupakan Allah.
Bagaimanapun, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah manusia biasa, bukan Tuhan. Di dalam nyanyian itu sampai disanjung sebegitu, dianggap, dari Ali lah sumber anugerah-anugerah atau bakat-bakat atau keutamaan-keutamaan. Ini sangat berlebih-lebihan alias 'ghuluw.'
Bahkan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri melarang kita Umatnya, agar jangan terlalu berlebihan Memuji dan memuja diri beliau. Pada diri beliau yang Mulia saja terlarang, apalagi pada diri Orang lain. tentu hal itu di Larang Keras ..!
ﻻَ ﺗُﻄْﺮُﻭْﻧِﻲْ ﻛَﻤَﺎ ﺃَﻃْﺮَﺕِ ﺍﻟﻨَّﺼَﺎﺭَﻯ ﺍﺑْﻦَ ﻣَﺮْﻳَﻢَ ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﺃَﻧَﺎ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻓَﻘُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ )
“Janganlah kalian memuji / menyanjung aku secara berlebihan, sebagaimana kaum Nasrani menyanjung Isa bin Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka katakanlah ‘hamba Allah dan Rasul-Nya”
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﻟْﺤُﻤَﻴْﺪِﻱُّ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺳُﻔْﻴَﺎﻥُ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺍﻟﺰُّﻫْﺮِﻱَّ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧِﻲ ﻋُﺒَﻴْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺳَﻤِﻊَ ﻋُﻤَﺮَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤِﻨْﺒَﺮِﺳَﻢِﻋْﺖُ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻟَﺎ ﺗُﻄْﺮُﻭﻧِﻲ ﻛَﻤَﺎ ﺃَﻃْﺮَﺕْ ﺍﻟﻨَّﺼَﺎﺭَﻯ ﺍﺑْﻦَ ﻣَﺮْﻳَﻢَ ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﺃَﻧَﺎ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻓَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟُﻪُ
Telah bercerita kepada kami Al Humaidiy telah bercerita kepada kami Sufyan berkata, aku mendengar Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Abdullah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhua bahwa dia mendengar 'Umar radliallahu 'anhum berkata di atas mimbar, "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian melampaui batas dalam memujiku (mengkultuskan) sebagaimana orang Nashrani mengkultuskan 'Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah hamba-Nya, maka itu katakanlah 'abdullahu wa rasuuluh (hamba Allah dan utusan-Nya"). (HR. Bukhari)

Amalan Azimat Agar Rumah Toko Selamat Dari Gangguan Jin Dan Tuyul

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAL USUL ISTILAH WAHABI WAHHABI WAHHABY YG BENAR

Khasiat Doa Nurbuat atau Nurun Nubuwwah

Aku Mengenalmu Tanpa Sengaja